Para Pelari ditantang untuk berlari sejauh 150 KM dari Cibubur-Lembang demi memberikan tempat tinggal terbaik bagi ribuan anak Indonesia
Jakarta, 10 Agustus 2017 – SOS Children’s Villages Indonesia, sebuah lembaga non-profit yang bergerak dalam bidang pengasuhan anak berbasis keluarga, tahun ini kembali menggelar ajang Run To Care yang mengajak publik untuk berlari sekaligus menggalang dana untuk anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan. Mengangkat tema “Village to Village”, Run To Care tahun ini mengajak puluhan pelari untuk berlari sejauh 150 KM dari Village Cibubur-Village Lembang. Tercatat lebih dari 70 pelari siap menaklukkan rute terjal sepanjang Cibubur-Lembang pada 19-20 Agustus mendatang.
Para pelari yang terdaftar berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pengusaha, pegawai swasta, pilot, pramugari, hingga artis. Cathy Sharon, artis peran yang peduli terhadap isu anak pun tak mau ketinggalan untuk turut berpartisipasi dalam ajang ini. “Saya setuju dengan SOS Children’s Villages Indonesia bahwa setiap anak berhak tinggal di rumah yang nyaman untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Melalui ajang Run To Care ini, saya akan ikut berjuang memberikan rumah terbaik bagi anak-anak SOS Children’s Villages di seluruh Indonesia. Saya juga mengajak masyarakat luas untuk mendukung saya dan puluhan pelari lainnya,” ujar Cathy penuh semangat.
Senada dengan Cathy, Tjoa Hock Wie, seorang paruh baya yang masih gemar berolah raga lari pun menyatakan antuasiasmenya mengikuti ajang ini. “Lari adalah hobi bagi saya. Kali ini, saya tidak ingin menjadikan lari hanya sekedar hobi, tetapi juga sebagai sarana membantu sesama. Saya siap berlari 150 KM untuk ribuan anak-anak Indonesia agar mereka bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman,” ujar pria yang akrab disapa Wie ini.
Dalam ajang Run To Care “Village to Village” kali ini, pelari akan menempuh rute Cibubur – Cileungsi – Jonggol – Cirata – Padalarang – Cisarua (Bandung) – Lembang dengan Cut of Time (COT) 36 jam, dimulai pada tanggal 19 Agustus pukul 00.00 WIB dan selesai pada 20 Agustus pukul 12.00 WIB. Peserta dibagi menjadi 3 kategori yaitu tunggal 150 KM, relay 70 KM – 80 KM, dan team 35-35-40-40 KM. Sebanyak 43 pelari akan berlari tunggal, sedangkan 16 pelari akan berlari dalam kategori relay, dan 20 lainnya tergabung dalam kategori team.
“Selama 45 tahun berdiri, kami berkomitmen untuk memastikan setiap anak dapat tumbuh dalam lingkungan keluarga di rumah yang penuh kasih sayang. Untuk mencapai cita-cita tersebut, kami tidak bisa sendiri. Tak henti-hentinya kami meminta dukungan dari masyarakat luas untuk mendukung terlaksananya program-program kami, salah satunya melalui ajang Run To Care. Kami sangat berterima kasih atas kesediaan rekan-rekan pelari untuk ikut memperjuangkan hak-hak anak melalui ajang Run To Care “Village to Village”. Setiap langkah yang ditempuh oleh para pelari akan menjadi harapan bagi anak-anak kami yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Gregor Hadi Nitihardjo, National Director, SOS Children’s Villages Indonesia.
Mengusung konsep charity run, setiap pelari diharapkan dapat berlari sambil menggalang dana melalui situs crowdfunding, Kitabisa.com. Masyarakat secara luas bisa mendukung para pelari ini dengan melakukan donasi melalui runtocare.com/dukung atau kitabisa.com/partners/runtocare. Setiap rupiah yang didonasikan akan menjadi sumber semangat para pelari mencapai garis finish dan tentunya menjadi harapan bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Artikel ini adalah kontribusi dari SOS Children's Villages, organisasi sosial non-profit yang menyediakan pengasuhan alternatif bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua. Berdiri sejak 1949 di Wina, Austria, SOS Children's Villages kini ada di 134 negara termasuk Indonesia. Saat ini, SOS Children’s Villages Indonesia mengasuh sekitar 1300 anak yang tersebar di delapan Desa Anak (Children’s Villages) di Indonesia yaitu; Lembang, Jakarta, Semarang, Tabanan, Maumere, Banda Aceh, Meulaboh dan Medan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.sos.or.id
Kontributor: Tim AyoLariin